きれい な Destiny!!

     Aku tak tahu siapa “Dia”. Namun pertemuan kami terasa spesial. Kini hanya syukur yang bisa kuucapkan. Atas anugrah yang telah Tuhan berikan...
Hari selasa merupakan hari dimana jadwal ku terasa sangat padat. Begitu letih badan ini setelah melakukan beragam kegiatan dari terbitnya sang Raja siang hingga datangnya sang merah di ufuk langit barat.Hatiku berharap agar dapat kembali ke singgarsana sedikit lebih cepat. Namun, Tuhan tak berkehendak demikian. Dengan segala kuasa serta ridho dari Nya aku dipertemukan dengan “Dia”.

Iyaa..si Dia!

     Yupp, pada selasa sore aku berkenalan dengan mata kuliah kewirausahaan. Banyak sekali hal yang dapat kupelajari. Salah satunya mengenai pemanfaatan peluang yang ada. Apa teman-teman sekalian tahu ? Semakin hari penduduk Indonesia semakin bertambah, dan jumlah penduduk yang terus bertambah itu bisa menjadi peluang serta modal besar untuk kita menjadi seorang wirausahawan. Sebagi seorang pribadi yang cerdas kita harus bisa memanfaatkan peluang apapun sebagai jalan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat.

Selain itu aku juga belajar hal baru yang sebelumnya mungkin tak pernah kudengar. Aku yakin, sejak kecil teman-teman selalu bercita-cita untuk mendapat pekerjaan yang luar biasa. Seperti menjadi seorang dokter, polisi, pejabat pemerintahan atau bekerja diperusahaan besar. Namun, ternyata bekerja di perusahaan yang lebih kecil dirasa jauh lebih baik. Dengan bekerja di perusahaan yang kecil kita bisa mendapatkan berbagai ilmu serta pengalaman yang tidak bisa kita dapatkan ketika belajar di perusahaan yang besar. Khususnya untuk teman-teman yang bercita-cita ingin menjadi seorang entre.

Ngomong-ngomong, cita-cita mimin apa nih?


Ddduhh? Apa ya?



     Kalau boleh jujur nih ya, mimin dulu bercita-cita ingin menjadi seorang guru atau dosen Bahasa Jepang lohh! Karena pada hakekatnya mimin udah suka sekali sama Jepang. Ingin rasanya menapakkan kaki sekali lagi ke negri sakura. Tapi ternyata Tuhan menyediakan takdir yang lebih indah dan mempertemukan mimin dengan si “Dia” .

Iya ..Dia!

Alhamdulillah, berkat ridho Tuhan mimin bisa bertemu dengan pelajaran kewirausahaan dan berkenalan dengan sosok wirausahawan Jepang  yang tak kenal kata menyerah.

Soichiro Honda


     Soichiro honda merupakan Seseorang yang memiliki Fisik lemah, tidak tampan, dari keluarga miskin, gagal menjadi Insinyur, namun kerajaan bisnis Honda lahir berkat usaha yang pantang menyerah. Di dunia otomotif, merk Honda sudah jadi brand yang populer di seluas dunia. Kerajaan bisnis Honda yang dibangun Soichiro Honda sesungguhnya berawal dari mimpi dan usaha yang pantang menyerah.Hingga lahirnya imperium bisnis mendunia itu, Honda bahkan tidak pernah bisa menyandang gelar insinyur. Ia juga bukan siswa yang memiliki otak cemerlang. Di kelas, duduknya tidak pernah di depan, selalu menjauh dari pandangan guru. 

''Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda,'' tutur Soichiro, yang meninggal pada usia 84 tahun, setelah dirawat di RS Juntendo, Tokyo, akibat mengidap lever.

Namun, kecintaannya terhadap mesin menjadikan Honda sebagai seorang yang sukses.Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke kota, untuk bekerja di Hart Shokai Company. Bossnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Setiap suara yang mencurigakan, setiap oli yang bocor, tidak luput dari perhatiannya. Enam tahun bekerja di situ, menambah wawasannya tentang permesinan. Akhirnya, pada usia 21 tahun, Saka Kibara mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.Di Hamamatsu prestasi kerjanya kian membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Karena itu, jam kerjanya tak jarang hingga larut malam, dan terkadang sampai subuh. Yang menarik, walau terus kerja lembur otak jeniusnya tetap kreatif.


Pada usia 30 tahun, Honda menandatangani patennya yang pertama. Setelah menciptakan ruji. Lalu Honda pun ingin melepaskan diri dari bosnya, membuat usaha bengkel sendiri. Mulai saat itu dia berpikir, spesialis apa yang dipilih ? Otaknya tertuju kepada pembuatan ring piston, yang dihasilkan oleh bengkelnya sendiri pada 1938. Lalu, ditawarkannya karya itu ke sejumlah pabrikan otomotif.Sayang, karyanya itu ditolak oleh Toyota, karena dianggap tidak memenuhi standar. Ring Piston buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu dan menyesalkan dirinya keluar dari bengkel milik Saka Kibara. Akibat kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius.

Tapi dikeluarkan dari perguruan tinggi bukan akhir segalanya. Berkat kerja kerasnya, desain ring pinston-nya diterima pihak Toyota yang langsung memberikan kontrak. Ini membawa Honda berniat mendirikan pabrik.Impiannya untuk mendirikan pabrik mesinpun serasa kian dekat di pelupuk mata. Tetapi malangnya, niatan itu kandas. Jepang, karena siap perang, tidak memberikan dana kepada masyarakat. 


Bukan Honda kalau menghadapi kegagalan lalu menyerah pasrah. Dia lalu nekad mengumpulkan modal dari sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Namun lagi-lagi musibah datang. Setelah perang meletus, pabriknya terbakar, bahkan hingga dua kali kejadian itu menimpanya.


   Honda tidak pernah patah semangat. Dia bergegas mengumpulkan karyawannya. Merekadiperintahkan mengambil sisa kaleng bensol yang dibuang oleh kapal Amerika Serikat, untuk digunakan sebagai bahan mendirikan pabrik.Penderitaan sepertinya belum akan selesai. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik ring pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal. 


Dalam keadaan terdesak, ia lalu kembali bermain-main dengan sepeda pancalnya. Karena memang nafasnya selalu berbau rekayasa mesin, dia pun memasang motor kecil pada sepeda itu. Siapa sangka, sepeda motor-- cikal bakal lahirnya mobil Honda -- itu diminati oleh para tetangga. Jadilah dia memproduksi sepeda bermotor itu. Para tetangga dan kerabatnya berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.  
Contohnya ada selimut yang sekaligus menjadi taplak meja atau lebih dikenal dengan kotatsu.
Referensi


Honda pun kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobilnya, menjadi raja jalanan dunia, termasuk Indonesia. Selain sifat pantang menyerah, suatu inovasi juga dibutuhkan untuk dapat menjadi seorang wirausahawan yang sukses.
Inovasi merupakan suatu proses pembaharuan dari berbagai sumber daya, sehingga sumber daya tersebut bisa memiliki manfaat yang lebih bagi manusia. Saat ini inovasi dipengaruhi oleh penggunaan teknologi, karena dengan menggunakan teknologi dapat mempermudah melakukan produksi berbagai produk yang baru. Inovasi sangat berkaitan dengan pembaharuan kebudayaan khususnya pada bidang penggunaan teknologi dan pada perekonomian.


Proses inovasi juga berkaitan erat dengan penemuan-penemuan baru baik itu dalam teknologi yang berupa discovery dan juga invention. Discovery dapat diartikan sebagai penemuan unsur yang baru, misalnya berupa alat-alat maupun ide yang ditemukan oleh individu atau oleh suatu kelompok. Sedangkan invention dapat diartikan sebagai discovery yang telah diakui oleh masyarakat, lalu diterapkannya penemuan tersebut.



ありがとうございました!!! Bye..Bye

1.http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-soichiro-honda.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Business Model Canvas Pizza Hut